Friday, July 27, 2012

[Technique] Syamsir Alam: Handal Dalam Menghadapi Bola Mati

Syamsir Alam, pemain asal Indonesia yang saat ini merumput di Belgia akan membagikan pengalamannya tentang bagaimana menghadapi tendangan bola mati baik tendangan bebas serta penalty yang selama ini telah ia peroleh baik saat berlatih di Uruguay ataupun di klubnya saat ini CS Vise.


"Saya mendapatkan itu semua ketika saya berlatih di Uruguay. Berlatih selama 3 tahun di Uruguay dan pelatih saya Cesar (Payovich) selalu menyisakan waktu 15 hingga 20 menit untuk saya dan Yericho (Christiantoko) untuk berlatih tendangan bebas dan saya juga ditambahkan untuk latihan penalty," cerita Syamsir Alam


Terus Berlatih


Untuk menghadapi tendangan bebas banyak orang berfikir tendangan bebas haruslah kencang atau mengandalkan power. Menurut saya tidak demikian, ketika kita menendang dengan benar dan hal itu dilatih terus menerus, maka tendangan bebas tersebut bisa menjadi senjata kita.

Dalam menghadapi tendangan bebas rata - rata lawan akan memakai 4 hingga 5 pemain yang akan berdiri sebagai pagar hidup. Pada situasi demikian, usahakan pada saat kita akan menendang, kita tidak selalu terpaku dengan gawang. Di pikiran kita hanya berpikir bagaimana bola itu bisa melewati atas kepala pagar hidup pemain ketiga / pagar hidup nomor 3. Jika kita bisa sukses menjalankan hal tersebut, menurut saya 80% peluang goal akan dapat tercipta.

Jangan Pernah Ragu


Jangan pernah ragu - ragu dengan apa yg anda pikirkan atau putuskan pada saat akan mengambil tendangan penalty. Ketika anda menaruh bola di titik putih dan melangkah ke belakang, pada saat itu juga anda harus sudah mempunyai 1 target arah dimana bola tersebut akan ditendang dan usahakan tetap percaya diri serta jangan berubah pikiran dengan arah yang telah ditentukan tersebut.

Thursday, July 5, 2012

[Fitness] Dipo Alam: Membentuk Postur Ideal

Salah satu pemain Indonesia yang saat ini bermain di Amerika Serikat Dipo Alam akan menceritakan tentang pengalamanya bagaimana ia membentuk postur dan fisik ideal guna meningkatkan level permainannya di atas lapangan serta ia juga akan berbagi sedikit tips tentang bagaimana membentuk postur yang ideal sebagai pemain sepakbola yang pernah ia dapatkan selama bermain di Amerika Serikat.



Chivas USA academy

Dipo datang ke Amerika Serikat saat berumur 17 tahun dan pada saat itu ia bergabung dengan salah satu akademi klub Major League Soccer (MLS) Chivas USA Academy. Datang ke Amerika dengan semua kepercayaan dirinya didukung oleh postur tinggi dan besar untuk anak seusia dirinya di Indonesia, Dipo akhirnya lulus setelah menjalani try-out dengan Chivas U-17.  


Setahun berikutnya disaat ia berusia 18 tahun, Dipo kemudian bergabung dengan tim Chivas Academy U-19. Bersama Chivas U-19 ia bermain sebanyak lima pertandingan hingga pada akhirnya sang pelatih yang berasal dari Belanda pada saat itu memintanya untuk meningkatkan bobot tubuhnya sekitar 30 kilogram terlebih dahulu sebelum kembali berlatih bersama Chivas.

"Dia menjelaskan bagaimana perbedaan besar ketika saya berada di U-17 dan U-19, itu semua tentang ketahanan fisik dan kekuatan. Saya bukanlah tipe pemain yang sering mengandalkan kecepatan, saya bermain lebih kepada pergerakan dan trik/teknik bermain," jelas Dipo.

"Namun di level U-19, setiap kali saya mencoba melewati pemain, mereka akan dengan mudah menjatuhkan saya ke tanah. Mereka hanya menunggu sampai saya membawa bola dan kemudian mereka dengan mudah mendekati dan mengambil bola tersebut. Itulah saat dimana mulai menyadari betapa kecilnya diri saya saat itu dan seberapa besarnya 'dunia' ini." 


"Akhirnya, saya mulai berlatih untuk meningkatkan postur tubuh baik siang dan malam. Saya bangun pagi untuk pergi ke gym sebelum latihan pagi dan kembali menuju ke gym setelah latihan malam. Pada pertengahan hari, saya bekerja dan bersekolah. Jika mengingat hal tersebut, itu adalah waktu yang sulit untuk karir sepakbola saya. Banyak teman - teman pasti akan bertanya mengapa selain latihan dan bermain untuk klub, saya masih harus bekerja, alasan utamanya adalah di Amerika tidak ada dukungan financial berupa gaji untuk para pemain di akademi," kenang Dipo.


Pentingnya Body Balance


"Dalam pandangan saya, body balance tidak hanya penting, tetapi juga diperlukan untuk membawa tingkat permainan ke level yang lebih tinggi. Namun, tidak berarti saya tidak setuju tentang beberapa pemain dunia yang tidak memiliki bentuk atau postur tubuh yang besar, seperti Angel di Maria (Real Madrid)."

 

The Dipo Workout Tips

Faktor yang paling penting untuk menjalaninya adalah harus dimulai denngan "keinginan" dari dalam diri sendiri. Saya mulai dengan barbel ringan dengan berat sekitar 3 kg hingga 5kg

Kemudian setahap demi setahap sambil mulai mencoba untuk meningkatkan berat badan. Dimana pada saat yang bersamaan tetap terus melakukan pengulangan aktivitas mengangkat barbel tersebut (untuk meningkatkan massa otot).

Hal lainnya adalah tentang makanan yang merupakan bagian yang tersulit untuk dijalani. Saya memulai dengan tidak makan nasi selama 3 tahun. Saya menggantikan nasi dengan sayuran, seperti brokoli ataupun jamur. Dan selama 3 bulan awal berturut - turut hanya memakan sayuran untuk mendapatkan tubuh ramping yang berarti rendah lemak serta membantu untuk memiliki lebih banyak otot.

Untuk memperoleh postur yang ideal, selain diluar bermain sepakbola dan latihan, saya berlatih untuk membentuk otot tubuh sekitar 4 sampai 5 jam sehari di gym

"Jangan pernah membatasi pada apa yang ada dipikiran kamu, tapi tetap terus berusaha untuk melewati batasan tersebut untuk menciptakan tingkat yang lebih tinggi di setiap aspek kehidupan, you are who you are because of what you think you are," Dipo alam.