Pada kesempatan ini, Syamsir Alam akan membagikan tips tentang bagaimana menghadapi pemain bertahan lawan yang berpostur lebih besar.
Pintar Mencari Ruang
Tips pertama adalah bagaimana kita harus pintar mencari daerah atau ruang kosong untuk tidak terlalu dekat dengan pemain bertahan lawan dikarenakan para pemain bertahan yang berpostur besar itu akan mengandalkan tubuhnya untuk menjaga ataupun mengambil bola.
Menjaga Bola
Jika memang mereka mendekat dan terus menekan, kita bisa menggunakan tubuh atau tangan kita untuk menjaga bola dan menutup pergerakan mereka untuk mengambil bola yang sedang kita kuasai dimana jika mereka tetap terus menekan dan tidak jarang mendorong, maka setidaknya pelanggaran akan diberikan kepada kita
"Intinya, kita harus pintar - pintar dalam memanfaatkan situasi apapun yang terjadi di atas lapangan," jelas Alam.
Muhammad Yunus Bani, pelatih yang mampu melahirkan bakat - bakat muda Indonesia yang akhirnya mampu direkrut oleh klub - klub asal Qatar seperti Syaffarizal Mursalin Agri (Al-Khor SC), Khuwailid Mustafa (Lekhwiya SC), serta Andri Syahputra (Al-Gharafa SC) akan memaparkan sedikit tips tentang bagaimana mampu mengesankan pelatih maupun scout klub luar negeri hingga akhirnya mampu menarik perhatian mereka.
Mental Serta Basic Skill Dalam Bermain
Hal pertama yang wajib diingat adalah memiliki mental kuat serta disiplin tinggi dari pemain itu sendiri. Sedangkan, hal lain yang tidak kalah penting adalah basic skill dalam bermain sepakbola yang harus benar - benar dikuasai.
Untuk mendapatkan kesan positif dari pelatih - pelatih asing, selain
memiliki basic skill yang bagus, pemain juga diwajibkan untuk berani dalam
mengambil keputusan saat setelah berhasil mendapatkan bola tentang apa yang
akan dilakukannya dengan bola tersebut selanjutnya. Disamping itu, penguasaan
bola saat menerima umpan juga haruslah akurat.
"Hal - hal tersebut tidak akan bisa dilakukan jika mental, disiplin, serta dasar dalam bermain sepakbola tidak dimiliki," jelas pelatih lulusan kepelatihan Belanda itu.
Rajin Berlatih
Untuk memiliki teknik dasar dalam bermain sepakbola yang bagus itu, hal lain yang paling penting adalah terus rajin berlatih untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan serta memperbaiki kekurangan yang masih ada.
Syamsir Alam, pemain asal Indonesia yang saat ini merumput di Belgia akan membagikan pengalamannya tentang bagaimana menghadapi tendangan bola mati baik tendangan bebas serta penalty yang selama ini telah ia peroleh baik saat berlatih di Uruguay ataupun di klubnya saat ini CS Vise.
"Saya mendapatkan itu semua ketika saya berlatih di Uruguay. Berlatih selama 3 tahun di Uruguay dan pelatih saya Cesar (Payovich) selalu menyisakan
waktu 15 hingga 20 menit untuk saya dan Yericho (Christiantoko) untuk berlatih tendangan bebas dan
saya juga ditambahkan untuk latihan penalty," cerita Syamsir Alam
Terus Berlatih
Untuk menghadapi tendangan bebas banyak
orang berfikir tendangan bebas haruslah kencang atau mengandalkan power. Menurut saya tidak demikian, ketika
kita menendang dengan benar dan hal itu dilatih terus menerus, maka tendangan bebas tersebut bisa menjadi
senjata kita.
Dalam menghadapi tendangan bebas rata - rata lawan akan memakai 4 hingga 5 pemain yang akan berdiri sebagai pagar
hidup. Pada situasi demikian, usahakan pada saat kita akan menendang, kita tidak selalu terpaku dengan
gawang. Di pikiran kita hanya berpikir bagaimana bola itu bisa melewati atas
kepala pagar hidup pemain ketiga / pagar hidup nomor 3. Jika kita bisa sukses menjalankan hal tersebut, menurut saya 80% peluang goal akan dapat tercipta.
Jangan Pernah Ragu
Jangan pernah ragu - ragu dengan apa yg anda pikirkan atau putuskan pada saat akan mengambil tendangan penalty. Ketika anda
menaruh bola di titik putih dan melangkah ke belakang, pada saat itu juga anda harus sudah mempunyai 1 target arah dimana bola tersebut akan ditendang dan usahakan tetap percaya diri serta jangan berubah pikiran dengan arah
yang telah ditentukan tersebut.
Salah satu pemain Indonesia yang saat ini bermain di Amerika Serikat
Dipo Alam akan menceritakan tentang pengalamanya bagaimana ia membentuk postur
dan fisik ideal guna meningkatkan level permainannya di atas lapangan
serta ia juga akan berbagi sedikit tips tentang bagaimana membentuk
postur yang ideal sebagai pemain sepakbola yang pernah ia dapatkan
selama bermain di Amerika Serikat.
Chivas USA academy
Dipo datang ke Amerika Serikat saat berumur 17 tahun dan pada saat itu ia bergabung dengan salah satu akademi klub Major League Soccer (MLS) Chivas USA Academy. Datangke Amerika dengan semuakepercayaan dirinya didukung oleh postur tinggi dan besar untuk anak seusia dirinya di Indonesia, Dipo akhirnya lulus setelah menjalani try-out dengan Chivas U-17.
Setahun berikutnya disaat ia berusia 18 tahun, Dipo kemudian bergabung dengan tim Chivas Academy U-19. Bersama Chivas U-19 ia bermain sebanyak lima pertandingan hingga pada akhirnya sang pelatih yang berasal dari Belanda pada saat itu memintanya untuk meningkatkan bobot tubuhnya sekitar 30 kilogram terlebih dahulu sebelum kembali berlatih bersama Chivas.
"Dia menjelaskan bagaimanaperbedaanbesar ketikasaya berada di U-17 dan U-19, itu semua tentangketahanan fisik dan kekuatan.Saya bukanlahtipe pemainyang sering mengandalkan kecepatan, sayabermain lebihkepada pergerakan dantrik/teknik bermain," jelas Dipo.
"Namun di level U-19, setiap kali saya mencoba melewatipemain, merekaakan dengan mudah menjatuhkan saya ke tanah. Mereka hanyamenunggusampai sayamembawabola dan kemudian mereka dengan mudah mendekati danmengambilbola tersebut.Itulah saat dimanamulaimenyadari betapakecilnyadiri saya saat itu dan seberapa besarnya 'dunia' ini."
"Akhirnya, saya mulaiberlatihuntuk meningkatkan postur tubuh baik siang dan malam.Saya bangunpagi untukpergi ke gymsebelumlatihan pagidan kembali menuju ke gym setelah latihan malam.Pada pertengahan hari, saya bekerja danbersekolah.Jika mengingat hal tersebut, itu adalahwaktu yang sulituntukkarir sepakbola saya.Banyak teman - temanpasti akanbertanya mengapaselain latihan dan bermain untuk klub, saya masih harusbekerja,alasan utamanya adalahdi Amerika tidak ada dukungan financial berupa gaji untuk para pemain di akademi," kenang Dipo.
Pentingnya Body Balance
"Dalam pandangan saya, body balancetidak hanya penting, tetapi juga diperlukan untukmembawa tingkat permainan ke level yang lebih tinggi. Namun,tidak berarti sayatidak setujutentang beberapapemainduniayang tidak memiliki bentuk atau postur tubuh yang besar, sepertiAngeldiMaria(Real Madrid)."
The Dipo Workout Tips
Faktor yang palingpenting untuk menjalaninya adalah harus dimulai denngan "keinginan" dari dalam diri sendiri. Saya mulai dengan barbel ringan dengan berat sekitar3 kghingga 5kg.
Kemudiansetahap demi setahap sambil mulai mencoba untuk meningkatkan berat badan. Dimana pada saat yang bersamaan tetap terus melakukan pengulangan aktivitas mengangkat barbel tersebut (untuk meningkatkan massa otot).
Hal lainnya adalahtentang makanan yang merupakan bagian yang tersulit untuk dijalani.Saya memulai dengan tidak makan nasiselama 3 tahun. Saya menggantikannasi dengansayuran, seperti brokoliataupun jamur.Danselama 3 bulan awalberturut - turut hanya memakansayuranuntuk mendapatkan tubuhrampingyang berartirendah lemak serta membantu untuk memilikilebih banyak otot.
Untuk memperoleh postur yang ideal, selain diluar bermain sepakbola dan latihan, saya berlatih untuk membentuk otot tubuh sekitar 4 sampai5 jam sehari di gym.
"Jangan pernah membatasi pada apa yang ada dipikiran kamu, tapi tetap terus berusaha untuk melewati batasan tersebut untuk menciptakan tingkat yang lebih tinggi di setiap aspek kehidupan, you are who you are because of what you think you are," Dipo alam.